Para guru, penjaga masjid, penjaga makam, pegiat sosial dan peserta dari berbagai latar belakang profesi mendapatkan transportasi, akomodasi dan uang saku untuk berangkat dari daerah asal hingga ke tanah suci dan kembali ke tanah air. Pemberangkatan kloter terakhir dari program #NazarKehamilan ini dilakukan pada awal Desember 2024. Seluruh pemberangkatan umrah dilakukan di Jakarta, dengan pertemuan bersama Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana.
“Alhamdulillah, nazar kehamilan saya telah tertunaikan seluruhnya. Semoga saja hal ini bisa membawa kebaikan jangka panjang, dan menjadi jembatan kebahagiaan bagi Bapak/Ibu, saudara-sauadra yang melaksanakan umrah dari program ini. Sebab sesungguhnya, program ini juga lahir karena saya ingin membagi rasa bahagia, karena doa dan ikhtiar saya bersama suami, dikabulkan oleh Allah SWT. Kami bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan, dan sebagai bentuk rasa syukur tersebut, kami ingin berbagi kebahagiaan ini dengan saudara-saudara sesama muslim yang layak, namun belum memiliki kesempatan untuk melaksanakannya,” ujar Shandy Purnamasari.
Salah satu peserta yang terpilih untuk berangkat umrah dalam program ini adalah Pak Jaisar, seorang marbot masjid berusia 59 tahun asal Krolon, Bantul, Yogyakarta. Selama lebih dari dua dekade, Pak Jaisar telah mengabdikan dirinya untuk mengurus masjid dengan honor sebesar Rp300.000 per bulan. Tak hanya menjadi pribadi yang penuh dedikasi dan getol beribadah, Pak Jaisar juga hidup sangat sederhana bersama keluarganya. Meski secara materi penuh keterbatasan, Pak Jaisar selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh. Beliau dikenal sebagai sosok yang murah senyum dan selalu menyebarkan energi positif di lingkungan sekitarnya. “Maturnuwun. Bersyukur sekali dan saya tidak menyangka akan mendapat undangan ke tanah suci melalui tangan Bu Shandy dan Pak Gilang, dalam program #NazarKehamilan. Ibadah umrah sudah jadi impian saya, terima kasih sekali lagi. Alhamdulillah, ini akan menjadi kenangan indah dan pengalaman paling berkesan dalam hidup saya,“ ungkap Pak Jaisar.
Tim J99 Foundation, yang melakukan kunjungan ke rumah Pak Jaisar, merasa terkesan dengan pribadi santun dan sederhananya, “Kondisi rumah Pak Jaisar memang sangat sederhana dan tidak layak, tetapi beliau selalu hidup dalam rasa syukur. Keikhlasan beliau dalam menjalani hidup sangat menginspirasi kami,” ungkap perwakilan J99 Foundation, Alfan Salim, yang sekaligus menyerahkan simbolis kejutan umrah #NazarKehamilan di kediaman Pak Jaisar beberapa waktu lalu.
Program #NazarKehamilan ini bukan hanya sebuah hadiah, tetapi juga wujud tanggung jawab sosial Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana melalui J99 Foundation. Banyak umat muslim yang mendambakan kesempatan beribadah ke tanah suci, namun tak semua orang memiliki kesempatan dan privilage untuk pergi ke sana. Faktor keterbatasan ekonomi, sering kali menjadi penghalang. Shandy Purnamasari memang melakukan program kehamilan untuk mendapatkan anak laki-laki agar keluarga kecilnya semakin lengkap. Sejak awal program berjalan, mereka berjanji untuk memberangkatkan umrah saudara sesama muslim.
Dengan total penerima umroh gratis berjumlah 30 orang, program ini memberikan kesempatan berharga dan momentum kebahagiaan bagi mereka yang berkesempatan mengikuti program ini. Dengan keberangkatan kloter terakhir yang kini telah dilaksanakan, program #NazarKehamilan Shandy Purnamasari pun berakhir. Pemberangkatan umrah ini menjadi kesempatan luar biasa kepada mereka yang membutuhkan sebagai bentuk reward, dan amal ibadah dari J99 Foundation untuk membantu sesama.
“Alhamdulillah, kami diberi kesempatan untuk terus melaksanakan program ini setiap tahunnya. Ini adalah bentuk syukur kami kepada Allah SWT, dan kami berharap bisa terus berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tutup Shandy dengan penuh haru.